MEGA WATI minta pemerintah tiadakan adzan di mesjid.


Berita 'MEGA WATI MINTA PEMERINTAH TIADAKAN ADZAN DI MASJID', Hoaks


Penulis: Eko Suprihatno - 13 February 2018, 19:03 WIB

MICOM
HARIAN Media Indonesia menegaskan berita yang berjudul MEGA WATI MINTA PEMERINTAH TIADAKAN ADZAN DI MASJID, KARNA SUARANYA BERISIK adalah hoaks.
Berita tersebut terdapat di sebuah akun grup facebook dan Media Indonesiamempertimbangkan mengambil langkah hukum terkait fitnah yang sengaja disebarkan tersebut.
Sejumlah kejanggalan terlihat dari judul yang dibuat, seperti nama ketua umum DPP PDI Perjuangan itu ditulis terpisah. Kemudian penggunaan judul, Media Indonesia tidak menggunakan huruf kapital dalam penjudulan.
Selanjutkan dalam kata 'ADZAN', juga terjadi kesalahan ejaan karena yang benar adalah 'azan'. Begitu juga dengan kata 'KARNA' yang mengadopsi ejaan yang salah. Media Indonesia mengikuti kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan naskah beritanya.
Kesalahan fatal lain ialah berita tersebut mencomot logo Media Indonesia (MI) yang lama. Sebagai informasi, sejak awal tahun lalu, Media Indonesia sudah mengganti logo tersebut dengan logo yang baru.
Dari sejumlah kejanggalan tersebut, sangat tidak pada tempatnya Media Indonesia melakukan kebodohan membuat pemberitaan yang penuh dengan fitnah. (OL-3)Ilustrasi berita Hoax (Koko/JawaPos.com)
"Ibu Megawati selalu diam menghadapi berbagai serangan tersebut. Namun diamnya Ibu Megawati sebenarnya disertai keprihatinan yang mendalam bahwa martabat sebagai bangsa, mengalami kemunduran," ujar Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Selasa (13/2).
Hasto juga menambahkan, ‎meminta kepada kader PDIP untuk menjaga semua perkataannya. Para kader harus mengajarkan nilai-nilai kebenaran, moral, etika yang baik, serta peradaban sebagai bangsa yang santun dan toleran.
"Karena itulah setiap anggota dan kader partai harus berdisiplin berbicara, berpikir positif, dan terus menunjukkan tradisi politik yang membangun peradaban," katanya.
Diucapkan Hasto, adanya serangan hoaxkepada Megawati dan juga ke PDIP akan diubah oleh para kader menjadi serangan yang positif. Jangan sampai menimbulkan kegaduhan karena adanya isu-isu hoax tersebut.
"Seluruh simpatisan, anggota, dan kader partai agar tetap tersenyum menghadapi berbagai serangan," ungkapnya.
Sementara kepada pihak-pihak yang selalu menebarkan kebencian lewat kabar-kabar hoax harus segera disadarkan. Itu menjadi tanggung jawab bersama untuk mewujudkan nilai-nilai ketuhanan yang adil dan beradab.
"Biarkanlah proses hukum yang berkeadilan yang akan menyelesaikan," pungkasnya.
Sekadar informasi, dalam akun Facebook, Tomy Atmaja Puta diketahui membagikan (share) sebuah portal berita yang berjudul "Megawati Minta Pemerintah Tiadakan Azan di Masjid, Karena Suaranya Berisik".
Berita itu diketahui dibuat oleh situs, med1a-terpercaya.blogspot.pe. Namun saat posting-an berita itu ingin dilihat, rupanya media tersebut telah diblokir.
Editor           : Kuswandi
Reporter      : (ce1/gwn/JPC)

Komentar